PROGRAM PEMERINTAH TERHADAP UMKM DI SIDOARJO BELUM TEPAT SASARAN

Seperti yang katakan oleh Arif Ahmed, salah
satu pengrajin kursi (memanfaatkan kaleng bekas) dari Kecamatan Krian. Dia
mengatakan bahwa pelaku usaha kecil dan menengah di Kabupaten Sidoarjo perlu
mempunyai wawasan tentang pasar internasional, karena selain agar produk mereka
bisa besaing di pasar internasional, sebentar lagi kita (masyarakat Sidoarjo)
akan menghadapi tantangan besar di tahun 2015, yakni Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA). Dia berpendapat bahwa pelaku usaha kecil dan pengrajin di Sidoarjo
perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi MEA, tidak lain adalah untuk
mempertahankan eksistensinya di dunia usaha serta untuk pengembangan usahanya
ke depan. Kalaupun tidak, maka jangan diharap lagi para pelaku usaha kecil di
Sidoarjo akan bisa berproduksi di kemudian hari.
Menurut Ahmed (panggilan akrab
Arif Ahmed), Program dan kegiatan yang selama ini dilakukan oleh pemerintah
Kabupaten Sidoarjo melalui DInas Koperasi, Perindag, UKM dan ESDM tidak cukup
efektif, karena masih jauh dari kebutuhan para pengusaha kecil. Contoh, bantuan
modal usaha berbentuk kredit lunak. Pada dasarnya, bagi para pelaku usaha
kecil, modal merupakan problem yang kesekian. Ada problem mendasar yang sampai
hari ini belum dapat dijawab oleh pemerintah, yakni pemasan. Sebenarnya masyarakat
di Kabupaten Sidoarjo banyak ide dan sangat kreatif. Namun mereka ragu untuk
memilih dunia usaha sebagai alat produksi mereka, tidak lain yang mereka
takutkan adalah “kalau sudah berproduksi akan dijual kemana”.
Yang terpenting juga adalah
teknologi berproduksi. Para pelaku usaha membutuhkan teknologi yang efektif dan
efisien dalam berproduksi. Karena masih banyak pelaku usaha kecil yang miskin infromasi—berkaitan
dengan teknologi--karena keterbatasan akses. Bukan berarti para pelaku usaha
tidak butuh modal. Tiga hal tersebut sebagaimana yang dijelaskan di atas
merupakan hal yang paling pokok untuk mendorong perkembangan UMKM di Kabupaten
Sidoarjo.
Masih menurut Ahmed, dia
mengungkapkan bahwa Dinas Koperasi, Perindag, UKM dan ESDM tidak dapat
menyebutkan validitas dana UMKM di Kabupaten Sidoarjo. “Mana bisa melakukan pembinaan
secara optimal, wong data saja tidak punya” ujarnya. Untuk itu, dia berharap
pada tahun 2015, Kepala Dinas Koperasi, Perindag, UKM dan ESDM dalam merumuskan
program dan kegiatan pembinaan terhadap UMKM yang bermanfaat bagi para pelaku
usaha kecil; dalam artian bahwa program dan kegiatan yang dilakukan dapat
sasaran dan sesuai dengan kebutuhan para pelaku usaha kecil. Karena selain besarnya
potensi UMKM di Sidoarjo, pemerintah Kabupaten Sidoarjo harus melakukan
antisipasi dalam menghadapi MEA di tahun 2015 untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat
Sidoarjo secara umum